Rabu, 09 April 2008

Nisel Miliki 4 Potensi Unggulan di Bidang Perikanan dan Kelautan

Sumber : http://niasonline.net/2007/12/11/nisel-miliki-4-potensi-unggulan-di-bidang-perikanan-dan-kelautan/

Kabupaten Nias Selatan (Nisel) hasil pemekaran Kabupaten Nias empat tahun lalu yang kini dipimpim Bupati F Laia SH MH tengah berbenah mengejar ketertinggalan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya untuk mensejajarkan dirinya dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Indonesia. Nisel yang berada di bagian Selatan Pulau Nias terdiri dari 104 gugusan pulau besar dan kecil. Letak pulau ini memanjang sejajar dengan Pulau Sumatera. Seluruh gugusan pulau itu dibagi dalam 8 kecamatan dan mempunyai empat pulau besar yakni Pulau Bala, Tanah Masa, Tello dan Pini.

Salah satu andalan kabupaten baru ini dalam pemasukan pendapatan asli daerah (PAD) adalah sektor maritim yang terdiri dari industri parawisata bahari dan sumber daya alam laut. Laut Nisel yang terkenal indah, selain banyak menarik minat wisatawan juga kaya dengan hasil-hasil laut. Dinas Perikanan dan Kelautan Nisel adalah sebuah lembaga yang ditugasi mengelola kekayaan laut tersebut. Dipimpin Plt Drs Samolala Lase lembaga ini berupaya memanfaatkan hasil-hasil laut untuk meningkatkan pendapatan penduduk sekaligus menjaga kelestarian pantai Nisel yang merupakan tempat terbaik nomor dua dunia setelah Pantai Taiwan untuk kegiatan olahraga “surfing”.

Plt Kadis Perikanan dan Kelautan Nisel Drs Samolala Lase, yang bertemu dengan wartawan SIB di Medan sepulang dari Jakarta mengikuti acara Sosialisai Dana Alokasi Khusus (DAK) Kelautan dan Perikanan Tahun 2008 Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Sabtu (1/12) lalu mengatakan, Nias Selatan memiliki empat potensi unggulan di bidang perikanan dan kelautan yang bisa dikembangkan dalam menunjang pertumbuhan ekonomi, peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

Keempat unggulan potensi ini bahkan telah dipresentasikannya bersama Kepala Bidang Program Dinas Perikanan dan Kelautan Nisel Alamin Sarumaha SPd, pada acara Sosialisasi DAK Departeman Kelautan dan Perikanan, yang berlangsung empat hari (27-30 Nopember) di Hotel Redtop Jakarta.


Hasilkan 277.000 Ton Ikan per Tahun


Menurut Samolala Lase, keempat potensi unggulan itu adalah, pengembangan potensi perikanan tangkap, potensi budidaya perikanan, potensi wisata bahari dan potensi budidaya ikan darat.
Dikatakan, pantai Nisel dapat menghasilkan 277.300 ton berbagai macam ikan setiap tahunnya. Ikan-ikan hasil tangkapan itu terbagi dalam tiga jenis yakni, Jenis Ikan Pelagis, misalnya ikan tuna, kakap, gambolo, teter, dencis dan salam yang terdapat di Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Hibala, Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Lahusa. Rata-rata produksi ikan ini mencapai 226.100 ton per tahun.

Sedangkan ikan Jenis Lobster seperti lobster batu, lobster bambu, udang mutiara dan udang pasir terdapat di Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Hibala, Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Lahusa. Ikan jenis ini dapat diproduksi rata-rata 850 ton per tahun. Sementara Jenis Ikan Demersal seperti, ikan karang, cakalalang, ikan kerapu terdapat di wilayah Kecamatan Pulau-Pulau Batu dan Kecamatan Hibala yang dapat diproduksi rata-rata 50.350 ton per tahun.
Potensi unggulan yang kedua yakni budidaya perikanan terdiri dari, pengembangan rumput laut di Kecamatan Pulau-Pulau Batu dan Kecamatan Hibala yang dapat diproduksi rata-rata 130 ton per tahun. Kepiting bakau dapat dibudidayakan di wilayah Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Hibala, Kecamatan Teluk Dalam. Kecamatan Lahusa dan Kecamatan Amandraya yang berpotensi produksi rata-rata 750 ton per tahun. Sementara jenis udang dapat dibudidayakan di wilayah Kecamatan Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Hibala, Kecamatan Teluk Dalam dan Kecamatan Lahusa.

Kemudian kata Lase, dalam potensi wisata bahari, Nisel mempunyai berbagai jenis ikan hias seperti napoleon, yang dapat dibudidayakan di Kecamatan Pulau-Pulau Batu dan Kecamatan Hibala. Sementara terumbu karang terdapat di 91 titik dengan baik tersebar di Pulau Sibaranun, Pulau Safitu Ewali, Pulau Luaha Idano Pono, Pulau Hayo, Pulau Bais, Pulau Adam dan Pulau Sigata di Kecamatan Pulau-Pulau Batu kemudian di Desa Baluta, Saeru, Tebolo, Lumbui, Tuwaso dan Desa Duru di Kecamatan Hibala.

Selain terumbu karang, di Nisel juga dapat dikembangkan usaha souvenir kerajinan tangan dengan bahan hasil laut, seperti ikan pungsung, kipas, gelang, cincin, bross, tali jam tangan serta tangkai kacamata dan lain-lain yang terdapat di wilayah Pulau-Pulau Batu dan Kecamatan Teluk Dalam. Dan yang tak kalah menariknya, kata Lase adalah pesona pasir putih yang terdapat di Pulau-Pulau Batu dan Hibala seluas 679 hektar. Pelestarian mangrove terdapat di wilayah Kecamatan Teluk Dalam, Pulau-Pulau Batu, Kecamatan Hibala, Kecamatan Lahusa dan Kecamatan Amandraya.

Potensi unggulan keempat adalah budidaya ikan darat yang dapat dikembangkan di lahan seluas 25 hektar di Kecamatan Gomo, 19 hektar di Kecamatan Amandraya, 21 hektar di Lolowau, 23 hektar di Lolomatua, 15 hektar di Lahusa dan 17 hektar di Kecamatan Teluk Dalam. Puluhan ton berbagai jenis ikan darat dapat diproduksi dari lahan-lahan tersebut.

Dikatakan, untuk meningkatkan taraf hidup para nelayan pesisir pihaknya telah mengajukan berbagai proyek ke pemerintah pusat dan daerah, seperti pembangunan bengkel perbaikan dan perawatan kapal skala 0-50 GT dengan slipway, pembangunan docking kapal ikan, pengadaan listrik tenaga surya di 20 tempat, pembangunan tangkahan ikan, pengadaan kapal motor ikan ukuran 5-7 GT lengkap dengan alat tangkapnya dan pembangunan balai benih ikan laut.

Semua itu diupayakan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Nisel umumnya dan khususnya nelayan, setelah sekian lama tertinggal dari sesama nelayan dari kabupaten lainnya, kata Lase yang diamini Alamin Sarumaha SPd. Mereka juga mengajukan usulan pengadaan kapal patroli untuk menjaga pantai Nisel yang kaya itu dari jarahan nelayan asing, yang beroperasi secara ilegal. (Pr2/g) (SIB, 10 Desember 2007)

Tidak ada komentar: