Sabtu, 21 Juli 2007

Pesisir dan Laut Merupakan Potensi Ekonomi

Tanggal : 21 Juli 2007
Sumber :

SUMENEP : Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep melalui Kepala Bidang Analis Dampak Lingkungan Ir. Miranto menggelar acara interaktif di Radio Gema Sumekar (RGS) Sumenep, Kamis (19/07) dengan mengambil topik “Pelestarian Ekosistem Pesisir Dan Laut”.

Miranto mengatakan, selama ini pengelolaan pesisir dan laut ditangani oleh pemerintah pusat, namun dengan diundangkannya Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah, maka pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengelola ekosistem pesisir dan laut sampai dengan 4 mil dari garis pantai.

Menurut Miranto, wilayah pesisir dan laut merupakan potensi ekonomi dan sumber devisa daerah yang masih belum dimanfaatkan secara optimal, dan hampir 40 persen atau 400 ribu penduduk di Kabupaten Sumenep, berdomisili dan menggantungkan hidupnya di kawasan pesisir yang tingkat pendapatannya tergolong rendah.

Selain itu wilayah pesisir adalah kawasan yang multi guna, karena banyak bermacam sektor yang mempunyai kepentingan dan berusaha serta memanfaatkan kawasan pesisir, seperti halnya pertambangan, perhubungan, perikanan dan perindustrian dan lain sebagainya.

Disamping itu wilayah pesisir mamiliki keunikan ekosistem dan kawasan yang sangat rentan terhadap perubahan karena aktifitas yang terjadi di wilayah pesisir itu sendiri.

Oleh karena itu diharapkan proaktif dari seluruh elemin masyarakat dan stake holder untuk menjaga lingkungan pesisir atau laut. Begitu pula kepada pemerintah hendaknya program pembangunan lebih memprioritaskan pembangunan pesisir, sehingga kehidupan pesisir lebih tertata dan lebih bermanfaat bagi keberlangsungan hidup masyarakat itu sendiri.[NR]

Jumat, 13 Juli 2007

PULAU-PULAU KECIL KANDUNG POTENSI SDA

Tanggal : 13 Juli 2007
Sumber : http://www.bangka.go.id/berita.php?id_berita=356&id_berita_bulan=05

Pulau-pulau kecil di Indonesia merupakan kawasan yang memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dikelola untuk berbagai kegiatan pembangunan.

Pulau-pulau kecil selama ini kurang mendapat sentuhan kebijakan pembangunan karena pada umumnya letaknya terpencil, kondisi transportasi yang ada kurang memadai, serta prasarana dan sarana terbatas misalnya listrik, jalan, telekomunikasi dan air bersih.

Demikian arahan Bupati Bangka H Yusroni Yazid SE, pada acara Diseminasi Penataan Ruang Pulau-pulau Kecil di Kabupaten Bangka, Rabu (11/07) di Ruang Rapat Besar Pemkab Bangka.

”Pengembangan pulau-pulau kecil diprioritaskan pada berbagai kegiatan pembangunan yang berbasis pada kekuatan sumber daya lokal. Oleh karena itu, pengelolaan pulau-pulau kecil yang berbasis lingkungan dan masyarakat menjadi proritas utama,” paparnya.

Investasi di Pulau-pulau kecil, yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta menurut Yusroni Yazid, merupakan suatu kegiatan pembangunan yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian dan memberikan pengaruh ganda pada masyarakat.

Pada posisi yang lain kata Yusroni, partisipasi masyarakat untuk menciptakan iklim yang kondusif merupakan jaminan kepastian berusaha bagi yang akan menanamkan modalnya di pulau-pulau kecil.

Oleh sebab itu, lanjutnya maka diperlukan suatu kebijakan yang dapat mendorong kegiatan investasi di pulau-pulau kecil yang berwawasan lingkungan dan berbasi masyarakat.

Pedoman umum investasi di pulau-pulau kecil ini katanya, merupakan kebijakan yang diharapkan dapat menarik minat investor dan mampu memberikan terobosan dalam meningkatkan kontribusi sektor kelauatan bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Menurut Yusroni Yazid, pulau-pulau kecil memiliki potensi yang cukup besar didukung oleh ekosistem, dengan produktivitas hayati tinggi seperti terumbu karang, padang lamun, hutan bakau (mangrove) dan keanekaragaman hayati biota laut yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu, ikan hias, kerang mutiara, kima raksasa dan teripang.(ada)