Jumat, 11 Januari 2008

Aspal Lawele Lebih Efektif dari Hotmix

Tanggal : 11 Januari 2008
Sumber : http://www.beritakotamakassar.com/view.php?id=11147&jenis=Gowa_Maros


TAKALAR, BKM-- Kalangan kontraktor di Takalar cukup respek dengan konsep Kadis PUD Takalar, Nirwan Nasrullah untuk diterapkan tahun 2008 ini.

Konsep itu yakni penggunaan karung Geoteksil dan aspal Lawele. Karung Geotekstil diakui mampu menjawab masalah abrasi pantai yang mendera wilayah pesisir Takalar. Sedang aspal Lawele dinilai cukup kuat terhadap tekanan dan cukup efisien dalam anggaran.

Firman A Rajab ST, salah seorang konsultan Takalar mengakui pemakaian aspal Lawele memang bisa menekan anggaran. "Bahannya praktis, efisien dan makin ditekan makin kuat apalagi kalau kena air, "papar Firman.

Nilai plus yang didapat bila aspal Lawele diterapkan adalah lebih menyentuh pelaku jasa konstruksi. Aspal hotmix kwalitasnya memang lebih bagus, namun memerlukan sarana yang lebih besar. Sedangkan karung Geotekstil dinilai Firman, masih harus dikaji.

"Sebuah konsep harus dianalisa, perlu waktu yang lama minimal 2-3 tahun untuk proses pembuktiannya, dan solusinya adalah pilot project," kata Firman. Hanya saja, rancangan penerapan program-program di Dinas PUD ini, banyak menuai sorotan karena pengelolaannya dinilai kurang profesional.

Faisal DM, Ketua LSM Mapalhi Takalar menilai sekitar 90 persen proyek fisik di Takalar hasilnya tidak sesuai bestek. Hal itu disebabkan karena pelaksananya tidak profesional. Faktor lainnya karena minimnya rasa tanggung jawab para pelaku proyek.

"Rekruitmen konsultan asal jadi, rekanan sering asal kerja dan proses pengawasan kurang berjalan," sela Haris Mangambei dari Forum Keadilan menyimpulkan.

Hal ini makin diperparah oleh kinerja aparat hukum yang terkadang kurang serius menangani masalah ini.

"Bayangkan, negara sering dirugikan ratusan juta bahkan miliaran rupiah, namun proses hukum menjadi bingkai semrawutnya pelaksanaan teknis proyek di Takalar," tambah Ardiyanto, Direktur Eksekutif LSM LEKKAN Sulsel.

Sementara itu, Bupati Takalar, Drs H Ibrahim Rewa, MM, yang diminta tanggapannya, terkait programnya dalam melakukan percepatan pembangunan Takalar mengatakan, yang perlu ditumbuhkan adalah budaya malu bila Takalar tidak mau tertinggal. (Rd10/sar)

Tidak ada komentar: